Kenapa kita malas belajar?
Karena kita tidak tahu untuk apa dan mengapa kita belajar.
Kenapa kita malas berorganisasi?
Karena kita tidak tahu untuk apa dan mengapa kita ikut organisasi.
Memangnya kenapa? Ya karena
kita belum mempunyai niat yang kuat.
Kok bisa? Karena tujuan kita
masih bersifat abstrak.
Tujuan sangat diperlukan sebagai peta ancang-ancang ke mana arah kita melaju. Hidup bagaikan pelayaran di atas samudera. Penuh ombak dan badai. Ke manapun kita melihat, hanyalah lautan biru beratapkan langit. Jika kita tidak mengerti apa yang kita cari, kita hanyalah segumpal daging yang terombang-ambing dalam ombak dan badai kehidupan.
Tujuan hidup seseorang belum tentu sama dengan yang lainnya. Inilah
yang membedakan jalur pelayaran serta harta karun yang mereka dapat. Tuhan itu
Maha Adil. Ia berjanji akan memperkenankan do’a hambanya, seperti dalam firman QS. Al-mu’min
ayat 60. Ini yang perlu kita renungkan jika ada orang lain yang sekiranya lebih
sukses dari kita. Jangan-jangan, tujuan yang kita punya tidak didukung dengan
niat sekuat niat mereka. Jangan-jangan, do’a yang kita panjatkan tidak seserius
do’a yang mereka panjatkan.
Hey, saya mempunyai tujuan dan
berdo’a. Kenapa tidak berhasil?
Emm.. seberapa keras usahamu?
Sudahkah berbaik hati kepada ciptaan Tuhan yang lain?
Seberapa banyak harta yang kau sedekahkan untuk mendukung keinginanmu?
Seberapa banyak harta yang kau sedekahkan untuk mendukung keinginanmu?
Jika belum juga berhasil, mungkin saja : Dia memberikan yang kamu
butuhkan, atau dia mengalihkan do’amu ke sesuatu yang lain seperti pengampunan
dosamu.
Saya bukanlah seseorang yang pandai agama. Saya hanya ingin membagikan
pengalaman yang saya punya : “Kita tidak
akan tertarik jika kita tidak mengenalnya. Kita tidak merasa butuh karena kita
tidak tertarik”. Entah itu untuk urusan pasangan, organisasi, jurusan dsb.
Coba renungkan baik-baik. Seberapa sering kita merasa malas terhadap
pasangan kita, organisasi kita, atau mendalami materi yang kita pelajari di
jurusan kita? Tanyakan pada hati nurani apakah yang sebenarnya ia cari. What the hell goal of our life? Say it
loudly!
Jika kita tidak mendapatkan apa-apa dari yang selama ini kita jalani,
itu semua bukan salah system atau berkah Tuhan. Itu semua salah kita. Setiap
perlajanan kehidupan mempunyai banyak sirat makna dan pos-pos peningkatan
kualitas diri. Mungkin saja kita tidak mengerti apa yang sebenarnya kita cari,
lalu kita mengabaikan sirat makna dalam kehidupan kita. Pada akhirnya kita lupa
bagaimana cara meningkatkan kualitas diri kita.
Itu salah siapa?
Itu karena kelalaian kita!
Bukankah kita mempunyai hak penuh atas diri kita?
Bukankah semuanya tergantung dari manajemen diri kita?
Bukankah dunia merupakan ladang cobaan iman kita?
Can we survive or not?
Hmmm..semuanya akan sia-sia jika hanya di mulut saja. Mari bangkit!
Kita sudah tertinggal jauh sedangkan waktu kita semakin berkurang. Confucius said : “I hear and I forget. I see
and I believe. I do and I understand”. Saling mengingatkan yaa J(Thi)
Why Sports Bettors Should Bet On Sports To Avoid
BalasHapusTo understand why sports 사설 토토 사이트 bettors should avoid risk-free bets, it's important to learn why and where to bet on sports. Sportsbooks don't