Elastisitas
Ilmu
ekonomi biasanya dipandang sebagai ilmu teoritis dan sangat sulit bila
diterapkan di dunia nyata. Namun apabila kita belajar lebih dalam lagi tentang
ekonomi, ternyata ilmu yang satu ini sangat mudah bila diterapkan di kehidupan
sehari-hari lohhh..
Misalnya
saja konsep elastisitas. Biasanya elastisitas yang kita pelajari hanya unutk
mengukur suatu barang dengan menghitungnya menggunakan rumus yang membuat kita
bingung. Namun, sebenarnya mungkin nggak sih kalau konsep elastisitas
diterapkan dalam kasus lain contohnya sebuah hubungan?
Pasti bisa !!!
Konsep
elastisitas ini ditemukan oleh Alfred Marshal, beliau merupakan pendiri dari
mazhab Cambridge dan sangat terkenal dengan kontribusinya pada bidang ilmu
ekonomi diagram. Kalau kita sering lihat adanya kurva penawaran dan permintaan
serta titik-titik keseimbagannya ya beliau itu yang pertama kali
menggambarkannya.
Konsep
elastisitasnya dapat kita jumpai disemua mata pelajaran ekonomi khususnya
pengantar ilmu ekonomi dan ekonomi mikro.
Marshal menjelaskan bahwa semua hubungan ekonomi adalah hubungan sebab
akibat. Gagasan elastisitas berusaha memastikan berapa banyak akibat yang
dihasilkan oleh sebab tertentu. Ada beberapa jenis elastisitas antara lain :
1.
Elastis
Jika beberapa sebab kecil mengakibatkan
akibat yang lebih besar berarti hubungan tersebut dikatakan elastis. Bila kita
kaitkan dengan sebuah hubungan pacaran, apabila ada masalah kecil mengakibatkan
pertengkaran hebat sampai jambak-jambakan, lempar-lemparan itu berarti hubungan
pacaran tersebut bersifat elastis.
2.
Tidak elastis
Apabila sebab kecil menghasilkan akibat
kecil hubungan tersebut bersifat tidak elastis. Jika masalah yang agak besar
tetapi mengakibatkan pertengkaran kecil berarti hubungan pacaran bertipe tidak
elastis.
3.
Elastis unitary
Dikatakan elastis unitary apabila sebab
kecil menghasilkan akibat yang kecil juga. Sebuah hubungan dengan masalah kecil
dan membuat pertengkaran kecil hubungannya bersifat elastis unitary.
4.
Elastis sempurna
Hubungan pacaran dapat dikatakan elsatis
sempurna apabila masalah kecil atau besar yang berada pada satu titik saja
tidak akan mempengaruhi pertengakaran/akibat apapaun. Tetapi apabila kadar
masalah tersebut naik sedikit saja makan akan terjadi pertengakaran yang tidak
terduga dan hubungan tersebut besar kemungkinannya untuk putus.
5.
Elastis tidak sempurna
Pertengkaran tetap berada pada satu titik
meskipun dengan seberapa banyak masalah.
Namun jika tingkat pertengkaran naik sedikit hubungan tersebut juga
besar kemungkinannya untuk putus.
Nah
ellastisitas mana sih yang paling baik bagi sebuah hubungan pacaran ?
tergantung pada sebabnya. Apabila sebab itu bersifat baik sebaiknya memilih
jenis hubungan yang elastis. Jika
sebabnya buruk sebaiknya memilih jenis hubungan yang tidak elastis.
Namun, jika ingin berda dalam zona aman jenis elastisitas unitary dapat menjadi
pilihan yang tepat.
So,, hubunganmu cocok sama elastisitas yang
mana ? (rodhiah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar