Pakar ekonomi
memperkirakan bahwa penurunan nilai rupiah bisa mencapai Rp 13.000 per dollar.
Dan akan jadi Rp 10.000 pada kuartal kedua di tahun depan (2014) tepatnya jika
pasar menyukai tim ekonomi setelah pemerintahan yang baru, setelah pemilihan
umum 9 April tahun depan. Selain itu, kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank
Indonesia (BI rate) juga akan menguatkan rupiah., sehingga memperkecil deficit
transaksi berjalan dengan ditekannya inflasi.
Nilai rupiah yang lesu terhadap dolar Amerika menimbulkan banyak dampak bagi
perekonomian masyarakat. Banyak ekonom yang mengatakan bahwa lemahnya nilai
tukar rupiah kali ini adalah yang terparah dalam empat tahun terakhir.
Banyak
pihak yang dirugikan akan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Diantaranya
adalah :
1.
Yang pertama adalah
importir. Importir dirugikan karena importir sangat bergantung dengan
barang-barang dari luar negeri. Importir akan membayar dengan mata uang yang
telah disepakati, yang tentunya adalah dollar AS. Jika nilai tukar rupiah
melemah terhadap dollar berarti importir harus mengeluarkan uang lebih untuk
membayar barang yang mereka impor dari luar negeri.
2.
Selanjutnya adalah pemilik
hutang luar negeri. Jika seseorang, perusahaan, lembaga atau instansi yang
memiliki hutang luar negeri pasti akan kesulitan dalam mengembalikan hutang
luar negerinya. Karena nilai rupiah yang semakin lemah akan menambah beban atau
hutang mereka walaupun nilai hutang mereka dalam bentuk dollar itu tetap, namun
untuk membayarnya harus menukarkan rupiah yang sedang lemah dengan dollar, maka
itu akan menambah beban mereka.
Tetapi
didalam gejolak ekonomi yang sedang terjadi karena penurunan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika. Ada beberapa pihak yang diuntungkan juga loh.
Diantaranya :
1. Yang pertama adalah pemegang uang dollar AS tentunya. Karena jika
kita memiliki dollar AS yang banyak, dan ditukarkan dengan rupiah pada saat
nilai rupiah turun, kita akan mendapat lebih banyak keuntungan dengan
menukarnya ke rupiah.
2. Selanjutnya dalah eksportir. Karena eksportir memproduksi barang
di dalam negeri dengan biaya rupiah, saat dijual ke luar negeri, eksportir akan
mendapatkan kontraprestasi berupa dollar yang nilainya lebih tinggi daripada
saat mereka memproduksi.
3. Terakhir adalah sektor pariwisata. Turunnya nilai rupiah
menyebabkan pemegang dollar relatif lebih kaya di Indonesia. Sehingga akan
banyak turis mancanegara yang memiliki dollar berwisata di Indonesia yang
biayanya lebih murah karena dollar yang dihargai sangat tinggi di Indonesia.
Bila tidak
diatasi, dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar akan
menyebabkan krisis ekonomi. Masyarakat harus ikut andil dalam usaha memperkuat
nilai tukar rupiah terhadap dollar dengan cara mengkonsumsi barang dalam
negeri, bukan dengan memperkaya diri sendiri dengan menukarkan dollar yang
dimiliki, yang justru akan memperparah keadaan.
Pemerintah juga harus senantiasa berusaha menekan impor agar pengeluaran negara menjadi berkurang serta memandirikan perekonomian negara. (tea).